Gerimis menambah dingin Amsterdam pagi itu. Saya
singgah sebentar di sebuah kafe dan memesan minuman untuk menghangatkan badan.
Di depan kafe terlihat banyak sepeda terparkir dengan rapi. Sebagian
digembok, sebagian lagi dibiarkan begitu saja.
Dari kafe saya bisa memandangi jalan dengan leluasa. Menarik
sekali melihat sejumlah gadis berpakaian modis dengan santai mengongkel sepeda
di tengah gerimis. Beberapa diantara mereka
tidak sungkan mengenakan mantel. Bahkan, ada pula yang menggunakan payung sembari mengontel. Saya tidak pernah melihat ini sebelumnya di
Indonesia.
Jangan heran kalau Anda ke Amsterdam dan mendapati dimana-mana ada sepeda. Sebenarnya tidak hanya di Amsterdam saja sih, karena di banyak tempat di Belanda seperti Den Haag, Maastrich, Utrech dan lain-lain, sepeda memang sangat populer. Teman saya Christian Kleise yang warga Jerman mengatakan, “di Jerman banyak sepeda, tapi di Belanda ada lebih banyak lagi sepeda.” Tidak mengherankan jika lahan parkir sepeda lebih luas ketimbang parkir motor atau mobil. Jumlahnya juga sangat banyak. Di sana-sini ada saja tempat khusus untuk parkir sepeda.
Sebaliknya, saya jarang sekali melihat pengendara sepeda
motor. Tampaknya warga Belanda lebih memilih sepeda sebagai kendaraan favorit
mereka ketimbang sepeda motor. Di Pontianak rasa-rasanya hampir semua orang
memiliki sepeda motor. Mengendarai sepeda dirasa kurang bergengsi.
Padahal kalau dipikir-pikir menggunakan sepeda banyak
sekali manfaatnya. Bersepeda jelas menyehatkan karena tubuh dipaksa untuk terus
bergerak. Kita juga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli bahan bakar.
Dan tentu saja sepeda tak menimbulkan polusi seperti kendaraan bermotor.
Pemerintah Belanda membangun jalur khusus bagi pengguna
sepeda. Jalur inilah yang selalu ramai oleh para pengguna sepeda, tua dan muda.
Di pagi hari akan terlihat iring-iringan sepeda yang ditunggani anak-anak dan
remaja. Mereka adalah para pelajar yang akan menuju sekolahnya masing-masing.
Suhu udara di Belanda memang mendukung untuk bersepeda.
Tidak panas seperti di Pontianak. Makanya meski menempuh jarak yang cukup jauh,
tidak banyak berkeringat. Di Pontianak, mengongkel sepeda sebentar saja bisa
basah oleh peluh. Tapi, kalau memang mau sehat sebenarnya ini bukan suatu
masalah yang berarti. Ini hanya soal kebiasaan saja. **
1 comment:
Faktor cuaca pak..selain kebiasaan tentunya, di pontianak yg panas bedekang..bisa mandi keringat kalo harus kemana2 pake sepeda..
Post a Comment