Oleh Heriyanto, Pontianak
Suara-suara kecil itu seringkali tak terdengar hingga ke
gedung besar di Senayan, Jakarta.
Di suatu sore, Alatief Arahman dengan suara bergetar
bercerita panjang lebar tentang apa yang dialaminya. Mata-matanya berkaca-kaca.
Alatief adalah kepala adat di desa Dabung, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Dia tak
pernah membayangkan bakal berurusan dengan polisi. Dia bukan pencuri, perampok,
atau penjahat kriminal lain.
Semua berpangkal pada usaha tambak yang digeluti sejak
1992. Tambak ini merupakan areal percontohan yang disupport dinas terkait.
Pejabat kerap melakukan panen raya. Termasuk dua orang gubernur.