Wednesday, April 4, 2012

Kwetiaw Con Hoi Cin yang Lezat


Oleh Heriyanto, Pontianak

Dengan cekatan Con Hoi Cin menggongseng mie putih di sebuah wajan. Garam, micin, dan berbagai bumbu ia campur ke dalam masakan. Terakhir, kecap ia tambahkan dan diaduk dengan cepat. Tak lama, beberapa porsi kwetiaw dihidangkan dan diantar ke pemesannya. Dan hap, kwetiaw itu langsung disantap. 

Tak sulit menemukan warung kwetiaw Con Hoi Cin yang terletak di pinggir Jalan Imam Bonjol, tepat di samping kiri Gang Tanjung Harapan Pontianak. Jalan Imam Bonjol sangat padat karena menjadi jalan utama menuju ke Pusat Kota.  Strategis karena orang dari berbagai tempat kerap mampir ke tempat ini.

Con Hoi Cin bercerita, dirinya sudah 29 tahun berjualan kwetiaw. Awalnya, lelaki 72 tahun ini hanya berjualan mie putih. Mie putih adalah bahan utama untuk membuat kwetiaw. Mie putih sendiri berbahan dasar tepung beras.

Pelanggan mie putih bikinan Con Hoi Cin adalah para pembuat kwetiaw di sekitar Pontianak. Jumlahnya mencapai puluhan orang. Karena banyak bergaul dengan pemilik warung kwetiaw ini, ia mulai paham bagaimana cara membuat kwetiaw.

Lantas, Con Hoi Cin mencoba peruntungan dengan membuka sendiri warung kwetiaw. “Pertama dibuka sih pengunjungnya sedikit. Namun lama-lama, semakin banyak yang datang ke tempat saya. Mereka yang merasa suka dengan masakan saya, akhirnya sering datang ke sini, dan kemudian jadi pelanggan tetap,” ujar Con Hoi Cin.

Kini usaha Con Hoi Cin ini diteruskan oleh anaknya Suryadi. Lelaki muda ini sudah 6 tahun berjualan kwetiaw. “Aya sudah tua. Karena itu saya bantu ayah berjualan. Membuat kwetiaw,” kata pemilik badan subur ini berusia 28 tahun ini, pelan.

Suryadi banyak belajar dari ayahnya bagaimana membuat kwetiaw yang enak supaya disukai pelanggan. “Sejak kecil saya sering ikut ayah di warung.  Biasanya bantu-bantu. Karena sering lihat ayah membuat kwetiaw saya mulai paham bagaimana membuat kwetiaw. Jadi nggak heran lah kalau soal membuat kwetiaw itu,” tambah lelaki yang pernah duduk di bangku kuliah ini.

Menurut Suryadi, penghasilan dari berjualan kwetiaw ini, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Lumayanlah,” katanya. Ketika ditanya apakah akan beralih ke usaha lain, Suryadi menggelengkan kepala. “Saya akan terus berjualan kwetiaw. Ini khan usaha keluarga. Saya mesti meneruskannya.”

Lantas apa yang membedakan kwetiaw dengan mie lain? “Pertama dari bahan utamanya yakni mi putih yang berasal dari tepung beras. Kedua tentu dari bumbu dan racikannya. Minyak untuk menggoreng kwetiaw adalah minyak bawang. Ini agar baunya lebih khas,” ujar Suryadi.

Sebelumnya bawang dilembutkan dan kemudian digoreng. Setelah itu baru dicampur dengan minyak makan. Minyak inilah yang digunakan untuk memasak kwetiaw. Tanpa minyak ini, rasa kwetiaw tidak akan gurih. “Kami memang membuat sendiri minyak bawang ini. biasanya bikinnya di rumah. Kalau sudah jadi tinggal dimasukkan ke botol,” jelas Suryadi. 

Selain mie putih, berbagai sayuran seperti sawi dan taoge juga mesti disediakan. Sehingga mie ini cukup kaya serat. Pengunjung bisa memesan sesuai keinginan. Mau ditambah daging oke, pake sosis silahkan, atau hanya sayur, monggo. Pilihan daging sendiri bisa macam-macam. Bisa daging sapi, kambing, atau babi. Terserah pengunjung.

Tapi ada yang khas di kwetiaw Con Hoi Cin. Ia menambahkan udah goreng yang crispy. “Udangnya garing. Pelanggan saya banyak yang suka. Mereka bilang ini gurih,” aku lelaki ini, bangga. 

Setiap hari warung kwetiaw ini menghabiskan sekitar 20 kilo mie putih. pada hari-hari tertentu, misalnya saat liburan, bisa lebih dari itu. Apalagi kini pelanggan mereka semakin banyak. Para pelanggan berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, karyawan hingga “orang penting”.  Bila kebanyakan warung kwetiaw dibuka pada sore hingga malam hari, warung Con Hoi Con dibuka mulai pukul 09.00 pagi hingga 09.00 malam. “Kalau malam khan banyak saingan. Jadi kami coba buka pagi. Biasanya para pegawai yang istirahat siang suka makan di sini,” ujar Suryadi.

Menyebar berbagai sudut Kota

Warung Kwetiaw milik Con Hoi Cin hanyalah satu contoh warung kwetiaw di Kalimantan Barat. Jika berkunjung ke Pontianak, anda tak akan susah mencari tempat penjualan kwetiaw yang tersebar di berbagai sudut kota. Masuk ke daerah Gajah Mada, Pattimura, atau Jalan Tanjungpura banyak sekali para penjaja kwetiaw. Daerah ini merupakan  tempat yang dihuni oleh mayoritas warga Tionghoa.

Jika ingin berburu kwetiaw dengan suguhan yang berbeda, sekali-sekali pergilah ke Singkawang, sekitar 3 jam perjalanan dari Pontianak. Di sana ada beragam variasi kwetiew. Tentu dengan rasa yang akan menggoyang lidah. Sebut saja di daerah Pasar Hongkong, di pusat Kota Singkawang. Berkunjunglah pada malam hari. ada berbagai menu yang ditawarkan. Sebut saja kwetiaw daun katuk, kwetiaw kangkung, atau campur telur. Sembari menikmati suguhan makanan ini, nikmatilah suasana layaknya anda berada di Kota Hongkong yang sesungguhnya.**

1 comment:

Zahid Hamidi said...

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...