Oleh Heriyanto, Pontianak
Dengan cekatan Con Hoi Cin menggongseng mie putih di
sebuah wajan. Garam, micin, dan berbagai bumbu ia campur ke dalam
masakan. Terakhir, kecap ia tambahkan dan diaduk dengan cepat. Tak lama,
beberapa porsi kwetiaw dihidangkan dan diantar ke pemesannya. Dan hap, kwetiaw
itu langsung disantap.
Tak sulit menemukan warung kwetiaw Con Hoi Cin yang
terletak di pinggir Jalan Imam Bonjol, tepat di samping kiri Gang Tanjung
Harapan Pontianak. Jalan Imam Bonjol sangat padat karena menjadi jalan utama
menuju ke Pusat Kota. Strategis karena
orang dari berbagai tempat kerap mampir ke tempat ini.
Con Hoi Cin bercerita, dirinya sudah 29 tahun berjualan
kwetiaw. Awalnya, lelaki 72 tahun ini hanya berjualan mie putih. Mie putih
adalah bahan utama untuk membuat kwetiaw. Mie putih sendiri berbahan dasar
tepung beras.
Pelanggan mie putih bikinan Con Hoi Cin adalah para
pembuat kwetiaw di sekitar Pontianak. Jumlahnya mencapai puluhan orang. Karena
banyak bergaul dengan pemilik warung kwetiaw ini, ia mulai paham bagaimana cara
membuat kwetiaw.
Lantas, Con Hoi Cin mencoba peruntungan dengan membuka
sendiri warung kwetiaw. “Pertama dibuka sih pengunjungnya sedikit. Namun
lama-lama, semakin banyak yang datang ke tempat saya. Mereka yang merasa suka
dengan masakan saya, akhirnya sering datang ke sini, dan kemudian jadi
pelanggan tetap,” ujar Con Hoi Cin.
Kini usaha Con Hoi Cin ini diteruskan oleh anaknya
Suryadi. Lelaki muda ini sudah 6 tahun berjualan kwetiaw. “Aya sudah tua.
Karena itu saya bantu ayah berjualan. Membuat kwetiaw,” kata pemilik badan
subur ini berusia 28 tahun ini, pelan.
Suryadi banyak belajar dari ayahnya bagaimana membuat
kwetiaw yang enak supaya disukai pelanggan. “Sejak kecil saya sering ikut ayah
di warung. Biasanya bantu-bantu. Karena
sering lihat ayah membuat kwetiaw saya mulai paham bagaimana membuat kwetiaw.
Jadi nggak heran lah kalau soal membuat kwetiaw itu,” tambah lelaki yang pernah
duduk di bangku kuliah ini.
Menurut Suryadi, penghasilan dari berjualan kwetiaw ini,
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Lumayanlah,” katanya. Ketika
ditanya apakah akan beralih ke usaha lain, Suryadi menggelengkan kepala. “Saya
akan terus berjualan kwetiaw. Ini khan usaha keluarga. Saya mesti
meneruskannya.”
Lantas apa yang membedakan kwetiaw dengan mie lain?
“Pertama dari bahan utamanya yakni mi putih yang berasal dari tepung beras.
Kedua tentu dari bumbu dan racikannya. Minyak untuk menggoreng kwetiaw adalah
minyak bawang. Ini agar baunya lebih khas,” ujar Suryadi.
Sebelumnya bawang dilembutkan dan kemudian digoreng.
Setelah itu baru dicampur dengan minyak makan. Minyak inilah yang digunakan
untuk memasak kwetiaw. Tanpa minyak ini, rasa kwetiaw tidak akan gurih. “Kami
memang membuat sendiri minyak bawang ini. biasanya bikinnya di rumah. Kalau
sudah jadi tinggal dimasukkan ke botol,” jelas Suryadi.
Selain mie putih, berbagai sayuran seperti sawi dan taoge
juga mesti disediakan. Sehingga mie ini cukup kaya serat. Pengunjung bisa
memesan sesuai keinginan. Mau ditambah daging oke, pake sosis silahkan, atau
hanya sayur, monggo. Pilihan daging sendiri bisa macam-macam. Bisa daging sapi,
kambing, atau babi. Terserah pengunjung.
Tapi ada yang khas di kwetiaw Con Hoi Cin. Ia menambahkan
udah goreng yang crispy. “Udangnya
garing. Pelanggan saya banyak yang suka. Mereka bilang ini gurih,” aku lelaki
ini, bangga.
Setiap hari warung kwetiaw ini menghabiskan sekitar 20
kilo mie putih. pada hari-hari tertentu, misalnya saat liburan, bisa lebih dari
itu. Apalagi kini pelanggan mereka semakin banyak. Para pelanggan berasal dari
berbagai kalangan, mulai dari pelajar, karyawan hingga “orang penting”. Bila
kebanyakan warung kwetiaw dibuka pada sore hingga malam hari, warung Con Hoi
Con dibuka mulai pukul 09.00 pagi hingga 09.00 malam. “Kalau malam khan banyak
saingan. Jadi kami coba buka pagi. Biasanya para pegawai yang istirahat siang
suka makan di sini,” ujar Suryadi.
Menyebar
berbagai sudut Kota
Warung Kwetiaw milik Con Hoi Cin hanyalah satu contoh
warung kwetiaw di Kalimantan Barat. Jika berkunjung ke Pontianak, anda tak akan
susah mencari tempat penjualan kwetiaw yang tersebar di berbagai sudut kota.
Masuk ke daerah Gajah Mada, Pattimura, atau Jalan Tanjungpura banyak sekali
para penjaja kwetiaw. Daerah ini merupakan
tempat yang dihuni oleh mayoritas warga Tionghoa.
Jika ingin berburu kwetiaw dengan suguhan yang berbeda,
sekali-sekali pergilah ke Singkawang, sekitar 3 jam perjalanan dari Pontianak.
Di sana ada beragam variasi kwetiew. Tentu dengan rasa yang akan menggoyang
lidah. Sebut saja di daerah Pasar Hongkong, di pusat Kota Singkawang.
Berkunjunglah pada malam hari. ada berbagai menu yang ditawarkan. Sebut saja
kwetiaw daun katuk, kwetiaw kangkung, atau campur telur. Sembari menikmati
suguhan makanan ini, nikmatilah suasana layaknya anda berada di Kota Hongkong
yang sesungguhnya.**
1 comment:
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...
Post a Comment