“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tidak menulis dia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
(Pramoedya Ananta Toer dalam Khotbah Dari Jalan Hidup)
-verba valent, scripta manent-
Bahwa kata-kata cepat hilang, tulisan abadi
Saya terngiang-ngiang dengan ucapan Pramoedya Ananta Toer, tokoh besar Indonesia yang sudah wafat itu, yang pernah dibuang ke Pulau Buru selama puluhan tahun itu. Sepandai-pandai orang, kalau dia tidak menulis akan hilang dalam masyarakat, juga dalam sejarah. Hilang berarti tak eksis, dan itu bertanda nilai kemanusiaan kita dipertanyakan. Ergito ergo sum kata petuah kuno (saya berpikir maka saya ada). Lantas berpikir macam apa? Dan bagaimana orang tahu bahwa kita berpikir?
Sebuah Catatan Dalam Ruang Sempit: Karena Kebenaran Tak Bisa Menunggu Untuk Diperjuangkan
Thursday, August 28, 2008
Sunday, August 24, 2008
Emak
Rasanya
tidak ada yang melebihi emak dalam mengajariku hidup dan kesederhanaan.
Walaupun dengan kondisi ekonomi pas-pasan, emak mengatur ritme hidup ini dengan
sewajarnya. Dia sering terlihat kecapean ketika pulang dari sawah atau ketika
baru pulang dari pasar menjajakan hasil kebun, namun ia lalui itu dengan sabar.
Pergi pagi, pulang sore hari. Dari wajahnya aku bisa melihat bagaimana capeknya
emak.
Waktu
kecil emak biasanya akan mengajakku ke ladang. Di ladang ada sebuah gubuk yang
jadi tempat berteduh bila matahari kian panas menyengat. Aku suka bermain-main
di gubuk itu. Bila emak sedang bekerja, aku sibuk berlari ke sana kemari mengejar belalang. Aku suka
menangkap belalang yang besar untuk kemudian aku bakar untuk dimakan. Rasanya
cukup enak.
Thursday, August 21, 2008
Belajar dari Kenekatan, Bermodal Keyakinan
Beberapa
waktu lalu saya berkesempatan mengikuti pelatihan pembuatan feature di Kantor
Berita Radio 68H di daerah Utan Kayu Jakarta Timur. Saya termasuk salah satu
dari empat kontributor daerah yang diundang kbr68h yakni Didik Syahputra dari
Blitar, Rony Rahmata dari Padang, dan seorang lagi Saiful Bahri asal Aceh. Saya
sendiri dari Pontianak ,
Kalimantan Barat.
Tuesday, March 25, 2008
Serginov Sang Penyair Gila
Wednesday, January 30, 2008
Saya (kiri) menjadi moderator dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura tentang persoalan beasiswa di lantai 3 gedung Rektorat Untan. Hadir sebagai pembicara Mantan Ketua Bem Untan Galih Usmawan, Kepala kesejehteraan mahasiswa Ishack saleh, pembantu rektor III Dr Edy Suratman, dan kabag kemahasiswaan Untan Suyono Sadeli
Monday, January 7, 2008
Awak redaksi Mimbar Untan bersama Andreas Harsono
MImbar Untan mendapat kehormatan bisa berdiskusi tentang jurnalisme bersama wartawan senior Andreas Harsono dari Pantau. Dari kiri ke kanan: Heriyanto, Andreas Harsono, Henny Kristina, Eka Setiawati, Iskandar, Siti, Teti, Deddy Armayadi, Mbak Ari, Mbak Ipit. (Bawah) Tina, Ripal, Aini Sulastri, dan Nina.
Subscribe to:
Posts (Atom)